Survei dilaksanakan di 15 kota terpilih, terdiri dari 6 kota metropolitan, 5 kota besar dan 4 kota sedang. Sampling dilakukan dengan metode quota sampling; yaitu 1500 responden untuk semua kota d mana masing-masing kota diwakili oleh 100 responden. Responden adalah pengguna jalan yang terdiri dari
- ± 40% pengguna motor,
- 30% pengguna mobil,
- 20% pengguna transportasi umum dan
- 10% pejalan kaki.
Setiap kota dipilih 4-5 kecamatan, setiap kecamatan dipilih dua kelurahan dan setiap kelurahan dipilih 2 RW.
Survei dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan para pengguna jalan terhadap kondisi keselamatan jalan raya di setiap kota terpilih. Aspek keselamatan jalan raya yang dinilai mengacu pada 5 pilar road safety yang telah diadopsi oleh banyak negara di dunia; yaitu safer management, safer road, safer veichle, safer user dan post-crash reponse.
Hasil penilaian responden kemudian akan digunakan untuk membuat indeks kepuasan terhadap kondisi keselamatan jalan raya dari 15 kota yang disurvei. Indeks-indeks dari 15 kota tersebut kemudian diperingkat dan dipilih top 10 kota dengan nilai indeks tertinggi. Top 10 kota dengan indeks tertinggi tersebut yang selanjutnya akan diundang untuk mengikuti tahapan penilaian selanjutnya, yaitu sesi penialain penjurian.